Everything Happens for Reason

Dear pembaca blog ini,

Hallo semua, apa kabar? semoga kalian pembaca blog ini selalu dalam keadaan yang baik ya. Aaminn.

Tulisan ini sudah ada di draft sejak tahun 2018. Menurutku, tulisan ini cukup bagus sehingga aku jadi terdorong untuk mengedit tulisan ini agar sedikit lebih nyaman untuk dibaca.

Dikala waktu senggang karena sudah masuk semester akhir di kampus, aku sering tiba-tiba kepikiran mengenai dosa-dosa yang kumiliki dan gimana aku saat nanti di akhirat. Random banget memang.

Pemikiran pertama dimulai dari kerudung dan pakaian. Aku mengkritisi apapun yang berkaitan dengan dua hal tersebut. "Katanya hijab wajib dan harus menutup dada, tapi kok masih ada yang pake kerudung tapi masih pakai baju ketat yang memperlihatkan bentuk tubuhnya" ucapku setelah melihat salah satu pedagang yang sedang melayani pembelinya. Aku juga jadi tersadarkan dan mengintrospeksi diri. "Aku sendiri udah bener belum dalam berpakaian. Hijabku udah menutupi dada, kah?". "Tapi, hijab dan berpakaian yang bener itu emangnya seperti apa?". Ya begitulah gambaran pertanyaan yang muncul dikepalaku. Dengan ilmu yang seadanya, aku aku mencari tahu tentang pakaian dan berhijab yang dianjurkan; dan bertekad untuk memperbaiki pakaianku. Prosesnya tidak cepat, dimulai dari menggunakan kerudung yang menutupi dada dan bepakaian yang tidak ketat. Dilanjut dengan mengunakan gamis. Pada saat itu, aku sedang tertarik dengan gamis. Notes, hingga saat ini, 2024, aku masih suka pakai gamis, meski tidak sesering waktu itu. Prinsip berpakaianku ada tiga yaitu hijab menutup dada, tidak ketat, dan gak ribet.

Berikutnya, aku iseng beli bukunya Ustad Yusuf Mansyur mengenai sholat dan kebahagiaan. Jadi belajar sedikit-sedikit tentang sholat dan dampaknya dalam berkehidupan. Lain waktu, aku membuka Al-Quran secara random setelah sholat fardhu. Surat yang terbuka adalah Al-Hajj ayat 77 dan 78. Aku baca ayatnya beserta terjemahannya. Seperti ini ayatnya:


يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَ اعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوْا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ  
yaaa ayyuhallaziina aamanurka'uu wasjuduu wa'buduu robbakum waf'alul-khoiro la'allakum tuflihuun

"Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan agar kamu beruntung."
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 77),


وَجَاهِدُوْا فِى اللّٰهِ حَقَّ جِهَادِهٖ ۗ  هُوَ اجْتَبٰٮكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى الدِّيْنِ مِنْ حَرَجٍ ۗ  مِلَّةَ اَبِيْكُمْ اِبْرٰهِيْمَ ۗ  هُوَ سَمّٰٮكُمُ الْمُسْلِمِيْنَ  ۙ  مِنْ قَبْلُ وَفِيْ هٰذَا لِيَكُوْنَ الرَّسُوْلُ شَهِيْدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُوْنُوْا شُهَدَآءَ عَلَى النَّاسِ  ۖ  فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاعْتَصِمُوْا بِاللّٰهِ ۗ  هُوَ مَوْلٰٮكُمْ ۚ  فَنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
wa jaahiduu fillaahi haqqo jihaadih, huwajtabaakum wa maa ja'ala 'alaikum fid-diini min haroj, millata abiikum ibroohiim, huwa sammaakumul-muslimiina ming qoblu wa fii haazaa liyakuunar-rosuulu syahiidan 'alaikum wa takuunuu syuhadaaa`a 'alan-naasi fa aqiimush-sholaata wa aatuz-zakaata wa'tashimuu billaah, huwa maulaakum, fa ni'mal-maulaa wa ni'man-nashiir

"Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam agama. (Ikutilah) agama nenek moyangmu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamakan kamu orang-orang muslim sejak dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al-Qur'an) ini agar Rasul (Muhammad) itu menjadi saksi atas dirimu dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat, dan berpegang teguhlah kepada Allah. Dialah pelindungmu; Dia sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong."
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 78)

*sumber:  Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Inti kedua surat tersebut kalo dari terjemahannya adalah kewajiban untuk melaksanakan sholat dan berubah dijalan Allah. Speechless. Kalo dipikir-pikir lagi, semua pengalaman ini seperti jawaban dari Allah SWT tentang pemikiran randomku mengenai dosa-dosaku. Allah kasih insight mengenai hal-hal yang dapat menolong aku diakhirat dan mengurangi dosaku.

Inti dari tulisan ini adalah aku berharap kalian pembaca blog ini bisa lebih aware dengan apa yang terjadi dalam kehidupan kalian. Tuhan pasti punya cara yang unik untuk kasih jawaban atau insight yang kita butuhkan. Akupun percaya everything happens for reason.

Sekian cerita hari ini, see you 

Love,
fannyrafika.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Best Finding Of South Korea's Drama/Film in 2021

Focus On What We Can Control

Prison Playbook: Kehidupan Bijaksana dari Penjara