Cara agar lebih mudah berkata "Tidak"

Hai,

Hari ini gue mau ngomongin topik tentang personal boundaries atau batasan personal. Kalo kamu masih susah banget untuk menolak sesuatu bisa jadi permasalahnya ada di batasan personal yang kamu miliki. Topik ini tuh berkaitan banget sama self love dan batasan personal menurut gue menjadi salah satu faktor dari self love itu sih.

Pertanyaan pertama. Emang personal boundaries itu apa sih?. Personal boundaries atau batasan personal adalah batasan atau peraturan yang kita buat demi menjaga kestabilan fisik maupun mental kita.

Ciri-ciri paling umum ketika kita sudah mulai membentuk batasan personal adalah kita bisa dengan lega untuk berkata “tidak” kepada orang lain atau kepada sesuatu yang tidak sesuai atau tidak kita inginkan. Engga ada lagi tuh kata-kata “aku gak enakan sih orangnya” dengan nanda menyesal. Haha. Kita juga bisa jadi tahu mana tindakan orang lain yang bisa dimaklumi dan tidak.

Contoh konkret dari gue, akhir-akhir ini gue lebih memilih untuk memenuhi pikiran gue sama hal-hal yang bermanfaat, jadi gue akan block and say no to cerita-cerita drama kehidupan yang gak penting.

Batasan personal ini terdiri atas batasan emosinal, fisik, intelektual, seksual, dan sosial yang diaplikasikan diseluruh aspek kehidupan kita. Ini tuh ibarat bubble di dalam bubble bath. Dan proses pembentukan batasan personal ini sifatnya dinamis jadi pasti akan mengalami proses trial and error. Yang penting kita terus berlatih untuk upgrade terus batasan personal kita. So don't be worry.Practice makes better. 

Menurut Therapist Aid (2016) batasan personal yang sehat itu bisa membuat kita menghargai pendapat kita sendiri dan tidak mengurangi nilai kita untuk orang lain, kita bisa share personal information secara pantas (tidak berlebihan), kita jadi tahu apa keinginan dan kebutuhan kita dan bisa mengomunikasikannya dengan baik, terakhir kita bisa menerima jika orang lain berkata tidak kepada kita.

Pertanyaan kedua,terus gimana cara membangun batasan personal?

Beberapa hal yang harus diperhatikan (tips) dalam membangun batasan personal yang sehat:

Pertama, ketahui batasan kita. Ask ourselves:  Apa yang membuat kita nyaman, apa yang membuat kita tidak nyaman, apa yang membuat kita setuju, apa yang membuat kita tidak setuju, apa yang bisa kontrol dan apa yang tidak bisa kita kontrol. Kita harus merenungkan kenapa kita bikin batasan personal ini. Listen yourself. 

Kedua, INGAT!  Kita tidak bertanggung jawab atas reaksi orang lain terhadap batasan yang kita buat. Tapi kita bertanggung jawab atas cara penyampaian batasan kita kepada orang lain. Be assertive!.

Ketiga, awal-awal akan ada perasaan bersalah, selfish, cemas. Engga apa-apa, jangan kalah, it’s okay.

Keempat, bangun support system yang bisa menghargai batasan personal yang kita buat dan eliminasi orang-orang yang tidak menghargai itu.

Personally,gue pun masih menyusun si batasan personal ini, ada beberapa yang garisnya udah keliatan tapi ada beberapa juga yang masih samar-samar. Batasan personal ini sangat membantu gue agar gue bisa less stress, mengurangi peerilaku membanding-bandingkan diri gue dengan orang lain, bisa say goodbye to FOMO!, mulai berani bilang “sorry, No” dan bisa lebih fokus ke diri sendiri. I can focus on what can i do to be better person.

Well, tulisan ini gue buat untuk buat jadi #friendlyreminder buat kamu yang sudah baca sampai sini. Kalau belum build your personal boundaries then start to build yours now! Kalau kamu udah punya dan masih proses dalam membangun batasan personalmu, semangat! So do i.

Terima kasih semua

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Best Finding Of South Korea's Drama/Film in 2021

Focus On What We Can Control

Prison Playbook: Kehidupan Bijaksana dari Penjara